Saat ini, para orang tua mengaku khawatir terhadap pengaruh Game Online. Anak-anak dinilai mulai kecanduan pada permainan serba digital tersebut. Sebut saja Dika (12) – (bukan nama sebenarnya-red) mengaku menghabiskan waktu 1-2 jam bermain Game Online setiap hari, “ Aku suka aja main game online, soalnya seru dan menarik “, kata Dika.
Di samping itu, Game Online secara perlahan mengikis kecintaan anak terhadap permainan tradisional. Dika mengaku jarang bermain permainan tradisional karena teman-temannya tak pernah lagi memainkan permainan tradisional. “Sekarang udah jarang main mainan begitu (permainan tradisonal -red), soalnya temen – temen gak ada yang main itu (permainan tradisional-red)“, tuturnya.
Kejayaan permainan tradisional di masa lalu tenggelam dengan kemudahan mengakses Game Online. Dengan biaya Rp.2.000/jam, Dika dan teman-temannya bisa bermain dengan puas.
Pihak Pengusaha Warnet (Warung Internet – red) mengaku sudah menerapkan aturan bahwa anak – anak usia pelajar boleh bermain Game Online (hanya) diatas Pkl.12.00 Wib. Hal tersebut untuk candu Game Online sekaligus mengantisipasi absensi sekolah yang khawatirkan semakin tinggi. Namun, kebijakan tersebut dirasa kurang efektif karena anak-anak kemudian menghabiskan waktu hingga larut malam di Warnet.
Candu Game Online rupanya telah menjadi perhatian serius para psikolog dunia. Menurut Penelitian para psikolog yang tergabung dalam American Medical Associations (AMA), kecanduan Game Online disebabkan oleh pelepasan zat Neurochemical – Dopamine pada otak anak-anak saat memainkan Game tersebut. Pelepasan tersebut menimbulkan perasaan senang dan nyaman. Dalam situasi umum, Dopamine bekerja dengan efektif saat saat seseorang mendengarkan musik harmonis, menikmati makanan yang lezat, dan menonton film favorit.
Disamping itu, temuan seorang Professor dari Nottingham Trent University, Inggris mengenai candu Game Online perlu mendapat perhatian. 12% dari 7.000 Pemain Game Online dipastikan akan kecanduan. Candu tersebut ternyata berdampak serius pada diri anak-anak. Ada tiga dampak dari kecanduan Game Online menurut WHO (World Health Organization): Menarik diri dari lingkungan, mudah kehilangan kendali, dan tidak peduli dengan kegiatan lain di sekitarnya.
Telah banyak penelitian yang dilakukan tentang pengaruh game ini terhadap anak- anak. Dan tentunya memberikan hasil yang positif dan negatif. Berikut informasi pengaruh game bagi anak menurut para peneliti yang telah dirangkum dari beberapa sumber.
DAMPAK POSITIF
- Pertama, menurut Salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson, menyebutkan bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar mereka.
- Kedua, Menurut beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Menurut mereka, Anak yang bermain video game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca dan matematika.
- Ketiga, Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan tensi darah pun akan menurun.
- Keempat, Bermain game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan.
Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak anak.
DAMPAK NEGATIF
- Pertama, Menurut Profesor Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan Media Research Lab di Iowa State University, Ames, Anak-anak kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah mereka akan turun.
- Kedua, Douglas juga menyebutkan menyebutkan kelamaan bermain video game menimbulkan risiko anak terkena masalah konsentrasi dan hiperaktif dua kali lebih tinggi. Sedangkan ketika mereka berhenti dari kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia sosial akan menjadi lebih baik.
- Ketiga, ada juga pengaruh negatif untuk kehidupan sosial anak jika terlalu sering bermain games apalagi game online, adalah waktu anak bersama teman dan keluarga menjadi renggang karena pergaulan hanya di sekitar game online saja bukan di lingkungan nyata.
- Keempat, Jika terbiasa hanya berinteraksi dengan game membuat anak menjadi tertutup dan sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.
- Kelima, Aktivitas game on-line merupakan akses terbanyak yang berbahaya bagi perkembangan anak dan remaja setelah akses konten-konten pornografi. Jika konten pornografi, oleh pemerintah dianggap berbahaya, maka games on-line merupakan akses yang legal, bahkan beberapa penyedia layanan internet, menyediakan khusus untuk konten khusus games on-line.
- Keenam, ketergantungan pada aktivitas nge-games. Bahkan banyak anak, yang sengaja menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain games on-line. Ketergantungan pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab mengantisipasi dampak negatif tersebut?
1. Orang Tua: Orang tua sebaiknya membangun komunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak merasa betah dan nyaman berada dirumah.
2. Sekolah: Sekolah sebaiknya menghimbau anak – anak tentang dampak dari Kecanduan Game Online. Selain itu, anak-anak perlu diperkenalkan dengan permainan tradisional.
3. Pengusaha Warnet: Pengusaha Warnet sepatutnya membatasi waktu penggunaan komputer – Game Online untuk usia anak-anak. (SA)
Referensi :
https://wulansari02.wordpress.com/2015/04/16/dampak-game-online-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/
https://niatnews.wordpress.com/2013/03/30/apa-dampak-game-online-bagi-anak-anak/
http://aisyachumaira.blogspot.com/2012/10/dampak-game-online-terhadap.html