ARTIKEL TENTANG PERGAULAN ANAK
REMAJA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami masih diberikan nikmat
sehat, sehingga kami dapat menyelesaikan artikel kami yang berjudul “Pergaulan
Anak Remaja”.
Artikel kami masih belum sempurna tetapi kami merasa bangga. Semoga artikel
sederhana ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Kritik dan Saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan pembuatan
artikel selanjutnya.
Pada artikel ini kami akan membahas mengenai Pergaulan Anak Remaja.
Artikel ini kami buat dengan bertujuan agar remaja lebih terarah dalam
bergaul yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya
sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Dan agar remaja tidak terjebak di
dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu kiranya remaja membentengi diri
dengan iman yang kuat.
LATAR BELAKANG
Remaja adalah generasi penerus yang
akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke
depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitarnya.
Pergaulan remaja saat ini dapat di bilang telah melenceng dari jalur yang
sebenarnya. Telah banyak kita lihat baik melalui media maupun pengamatan secara
langsung di lingkungan sekitar kita. Adanya remaja yang berprestasi juga ada
yang melakukan kasus – kasus seperti sex bebas, narkoba, tauran dan lain – lain
yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Di masa remaja
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa,
yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis,maupun secara
social. Oleh karena itu pergaulan merupakan komponen penting dalam kehidupan
karena dalam pergaulan remaja dapat menentukan jati dirinya.
PEMBAHASAN
Pergaulan
remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni : Pergaulan remaja yang sehat dan
Pergaulan remaja yang tidak sehat.
1. Pergaulan Remaja
yang Sehat
Pergaulan
remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan.
Adapun
beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
·
Adanya
kesadaran beragama bagi remaja
Bagi
anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran-ajaran agama. Kita lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah, dan
menjauhkan larangan- laranganNya.
·
Mengisi
waktu luang / kosong dengan kegiatan yang positif
Jika
ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya berolahraga
seperti futsal, mengikuti pengajian , serta jika sedang santai dirumah kita
bisa menulis cerpen atau membaca buku bacaan yang bisa menambah wawasan kita.
·
Mengontrol
emosi
Harus
sabar dalam mengahadapi masalah, jangan langsung terpancing emosi , yaitu dengan
cara menenangkan diri. Yang baik itu kita harus menyelesaikan masalah dengan
komunikasi, bukan amarah/emosi.
·
Memiliki
rasa setia kawan
Agar
dalam bergaul kita dapat menjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan
rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Kita semua pasti saling membutuhkan kepada
sesama. Karena kesadaran inilah yang bisa membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi
damai dan tentram .
·
Dalam
Memilih teman
Dalam
memilih teman maksudnya adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh
dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
·
Etika
Pergaulan Remaja
Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak
arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan,sikap cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha´ artinya
adalah adat kebiasaan. Arti inilah yang melatarbelakangi terbentuknya istilah
etika´ oleh Aristoteles (384-322 SM): ilmu tentang adat kebiasaan, apa yang
biasa dilakukan. Etika mempunyai pengertian yang cukup dekat dengan moral.
Moral dari bahasa latin mos jamaknya mores berarti kebiasaan, adat. Dalam kamus
bahasa Indonesia pertama kali tahun1988 kata mores dipakai dalam arti yang sama
yakni adat kebiasaan. Jadi kata moral dan etika keduanya berasal dari kata yang
berarti adat kebiasaan.
·
Laki-laki
dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Sebaiknya
dalam berhubungan dengan lawan jenis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan
berduan atau berpacaran dalam keadaan rumah kosong, atau ketempat yang sepi,
serta jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan. Karena kebanyakan dalam remaja kisah cintanya itu tidak
didasarkan dengan hati, yang hanya melampiaskan hawa nafsunya, tidak memikirkan
keburukan yang nantinya akan terjadi
2. Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
Zaman sekarang pergaulan remaja memang
sangat memprihatinkan , banyak remaja yang menyimpang tidak jarang berbagai
berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor yang banyak
meresahkan masyarakat, tawuran anak sekolah yang sering terjadi padahal itu
adalah hal yang tidak baik untuk anak sekolah, lalu di masa remaja sudah
menjalin hubungan yang kurang baik dalam berpacaran seperti seks bebas, serta
yang paling menyimpang yaitu sampai terjerumus pada penggunaan narkotika. Ini
menunjukkan bahwa pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara
pergaulan remaja yang seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak
negatif . Selain memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan
mempengaruhi cara hidup remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti
sekarang juga dapat mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang.
Faktor-faktor
penyebab pergaulan remaja
Inilah
beberapa factor yang menyebakan terjadinya pergaulan remaja sebagai
berikut :
1. Faktor Dalam Keluarga
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah.
Sistem komunikasi, pengaruh media massa, kebebasan bergaul dan modernisasi di
berbagai bidang. Dalam rumah tangga orang tua dalam mendidik anak janganlah
terlalu keras dan jangan terlalu mengekang anak. Sebab anak yang terlalu
dikekang nantinya akan berdampak pada pergaulanya. Ketika anak tumbuh remaja,
ia akan belajar menambah wawasan dan rasa ingin tahu yang lebih luas kehidupan diluar.
Kemudian ada lagi penyebab anak menjadi berubah liar. Karena yang sering
melihat kedua orang tuanya bertengkar. Sehingga dia menjadi keras karena mereka
pikir kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga itu adalah hal yang wajar jika ia melakukan kekerasan
pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya ketika remaja akan
tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan dan tidak berani mengembangkan
indentitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya. Ia akan menyerahkan
dirinya dengan mudah, karena dengan rasa ingin tahunya.
2.
Faktor Dalam Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat para siswa
belajar dalam mencari ilmu dan sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya
menjadi sesuatu. Dalam sekolah terlebih dahulu dilihat dalam pengajaran gurunya
terhadap siswa. Tetapi kebanyakan sekolah yang diutamakan dalam yaitu peraturan
yang terlalu ketat. Sehingga lingkungan sekolah tidak merangsang siswanya untuk
belajar misalnya, suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan,
dengan pengajaran, fasilitas kurang memadai, dan lainya. Sehingga akan
menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan diluar sekolah bersama
teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, dimana guru jelas
memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai
penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya
juga menggunakan cara kekerasan dalam mendidik siswanya meskipun caranya
berbeda.
3.
Faktor lingkungan Sekitar
Lingkungan di antara rumah dan sekolah
yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya
perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota
lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana
transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota
(bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk
belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang
berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.
Tantangan
remaja sekarang yang harus dihadapi
Sekarang dengan mudahnya informasi
bisa didapat. Seperti melalui media elektronik, media cetak, ataupun yang
terbaru melalui dunia maya atau internet. Informasi tersebut dapat berupa hal
yang positif maupun negatif. Salah satu informasi positif kita dapat menambah
wawasan yang belum kita ketahui. Sedangkan salah satu informasi negatif yang
banyak menjadi perhatian adalah informasi mengenai situs dewasa yang dengan mudahnya semua orang dapat
mengakses terutama melalui internet. Dikhawatirkan dengan banyaknya informasi tanpa batasan tersebut dapat merubah
persepsi remaja mengenai seks dan hal negative lainya. Sebab itu keluarga dan
sekolah merupakan tempat yang tepat bagi remaja untuk mendapatkan informasi
yang benar mengenai pendidikan seks, karena biasanya remaja mengambil contoh
dari prilaku orang tua dan orang dewasa lain di sekitarnya.
Dampak
pergaulan remaja:
1 Kenakalan dalam keluarga
Kebanyakan remaja sekarang masih
labil sekali dalam melakukan hal yang negatif. Sehingga dalam hal ini yang
terpenting adalah peran orang tua dalam megontrol anak dan mengawasi mereka
dengan melarang dalam melakukan hal tertentu. Namun, bagi sebagian anak remaja,
larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka.
Akibatnya,mereka akan memberontak dengan banyak cara.Contohnya seperti tidak menghormati,
berbicara tidak sopan dan kasar pada orang tua, mengabaikan perkataan orang
tua.
2.
Kenakalan dalam pergaulan
Remaja sekarang yang paling nampak
adalah pergaulan bebas yang sering terjadi. Sampai sekarang ini , masih
banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang negatif. Mulai dari
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Membawa remaja pada sebuah
pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi
oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan sesaat. Sehingga akibat
pergaulan bebas remaja ini, keluarganya harus menanggung beban yang cukup berat.
3.
Kenakalan dalam pendidikan
Memang kenakalan dalam pendidikan
sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan
akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah
untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya,
membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.
Adapun
pengaruh budaya asing terhadap remaja :
- Bisa berpengaruh positif dan ada juga pengaruh negatifnya , diantaranya terhadap pengaruh positif kebudayaan asing dikalangan remaja Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia sehingga dapat merubah perekonomian indonesia dan untuk mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
- Sedangkan terhadap pengaruh negative kebudayaan asing dikalangan remaja Budaya yang masuk ke Indonesia contohnya seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya :
a) Masalah Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar
hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian,
perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya.
b) Kenakalan remaja adalah
penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang
milik masyarakat, penyimpangan
seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
·
Faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu
sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah
pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena
adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja
sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
·
Faktor
eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal
dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan
di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga
yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan
menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang
anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan
karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya
c) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat. Artinya ada jurang
pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila jurang pemisah
ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan
masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan
mengakibatkan lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen dan pengemis yang banyak
berkeliaran di jalanan yang menyebabkan
masyarakat terganggu dan keberadaan mereka sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat
sekitar disamping itu juga terdapat kelompok
pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan
menimbulkan kasus atau kriminalitas.
Penyimpangan
itu ada dua macam yaitu :
Penyimpangan
Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan
seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri
penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara
berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya:
a. melanggar
peraturan lalu lintas
b. merusak
taman yang ada di daerah sekitar.
c. ugal-
ugalan dalam berkendara.
Penyimpangan
Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan yang berupa perbuatan
yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang.
Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan
pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir
oleh masyarakat.
Contohnya:
a. pembunuhan,
penjudi
b. melakukan
perkosaan
c. peminum
minuman keras,
contohnya
seperti yang sering kita lihat di media maupun lingkungan seperti:
Alkoholisme
Alkoholisme
adalah simtoma klinis yang ditandai dengan kecenderungan untuk meminum alkohol
lebih daripada yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan kebiasaan
minum minuman keras walaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang
merugikan.
Penyalahgunaan
Obat ( Drug Abuse )
Drug
abuse atau penyalahgunaan obat adalah cara menggunakan obat hanya untuk
kesenangan pribadi atau golongan saja. Obat itulah yang dinamakan obat-obatan
terlarang atau narkoba. Obat jenis ini adalah obat yang dapat menimbulkan efek
perasaan yang senang (euphoria) yang biasanya dapat membuat candu. Ini
berberapa contoh obat – obat terlarang tersebut diantaranya heroin, morfin, oxycodone dan meperidine. Obat
opioid biasanya digunakan untuk meredakan nyeri. Beberapa mekanisme sistem
saraf pusat (CNS) yang dapat meredakan persepsi dari nyeri adalah dengan
menimbulkan euphoria.
Pada
sistem saraf pusat, penggunaan berulang dapat menyebabkan efek sebagai berikut
:
a.
Analgesik
Sensasi
nyeri terdiri dari input berbahaya ditambah reaksi organisme terhadap stimulus
tersebut. Analgesik pada opioids dapat mengubah persepsi nyeri dan reaksi
pasien terhadap nyeri. Obat ini juga dapat menyebabkan peningkatan threeshold
rasa nyeri. Namun, efeknya hanya bisa disimpulkan dari efek subjektif pasien.
b.
Euphori
Pasien
biasanya juga akan mengalami sensasi menyenangkan dan bebas dari rasa khawatir.
Meskipun begitu, pada pasien yang normal (tidak merasakan sakit), pengalaman
dysphoric akan lebih terasa daripada efek menyenangkan. Dysphoria akan
menyebabkan kelelahan dan perasaan tidak enak
c.
Sedasi
Rasa
mengantuk dan kaburnya pemikiran sering terjadi pada pemberian obat jenis ini
ditambah lagi dengan kerusakan pada kemampuan logika. Kadang-kadang juga bisa
terjadi sedikit amnesia. Meski mengantuk pasien lebih mudah dibangunkan. Namun,
kombinasi ,orfin dengan obat depressan pusat lain, mungkin mengakibatkan
depresi yang mendalam. Morfin merupakan obat analgesik yang dapat menggangu
pola tidur REM dan NREM, begitu juga dengan obat opioids lainnya.
d.
Depresi respirasi
Obat-obatan
jenis ini akan menghambat mekanisme pernafasan di batang otak. Tekanan CO2
alveolar juga mungkin meningkat.
e.
Penekan batuk
Obat-obatan
jenis ini dapat melakukan supresi pada respon batuk. Codeine, salah satu jenis
obat, sering digunakan pada orang yang menderita batuk patologis dan pasien
yang membutuhkan penjagaan ventilasi melalui tabung endotrakeal. Namun, supresi
batuk ini juga dapat menyebabkan akumulasi sekret yang akan menhambat jalan
nafas dan atelectasis
f.
Emesis
Analgesik
opioids dapat mengaktivasi zona pemicu kemoreseptor pada batang otak yang
memicu muntah dan mual.
g.
Miosis
Miosis
merupakan aksi farmakologis yang sedikit atau bahkan tidak ada toleransi sama
sekali. Oleh karena itu, hal ini penting dalam diagnosa overdosis opioids.Konstriksi
pupil biasanya akan nampak pada pasien yang addict.
h.Kekakuan
tungkai
Hal
ini dipercaya sebagai akibat aktivitas obat ini di spinal kord. Hal ini juga
bisa menyebabkan gangguan torak sehingga ventilasi juga terganggu
Mencegah narkoba
Untuk
mencegah penggunaan narkoba di kalangan remaja kita, ada beberapa faktor yang
harus dilakukan, seperti:
Ø Berpegang teguh pada ajaran agama
yang telah menegaskan narkoba sebagai barang yang haram digunakan.
Ø Orang tua harus peka dan responsif
terhadap perkembangan dan kebutuhan anak, agar tidak waktunya dihabiskan kepada
perbuatan yang sia-sia seperti pelarian kepada narkoba; Ketiga, dalam dunia
pendidikan formal, harus ada mata pelajaran khusus yang membicarakan tentang
bahaya narkoba terhadap perkembangan anak secara optimal;
Ø Pemerintah dan masyarakat bekerjasama
untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba kepada masyarakat dalam berbagai
kesempatan sehingga mudah mencegah penggunaanya.
Apabila ada
yang mengajak untuk memakai narkoba, kita berusaha memberi alasan terbaik dan
memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba kepada kawan kita tersebut dan
menjaga agar dia tidak tersinggung dengan nasehat kita tersebut. Selalu
menunjuki kelebihan yang bersifat positif yang ada pada diri kita, seperti ilmu
yang berguna, karena semua orang sangat membutuhkan ilmu dan informasi dari
kita. Dengan cara tersebut insya Allah kita tidak ikut terjerumus untuk memakai
barang haram tersebut. Dan kita juga menyelamatkan generasi muda .
Kesimpulan
Maka dari itu remaja harus pintar dalam memilih teman agar
tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan
moral sebagian remaja di negeri ini dan remaja itu perlu mengikuti
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti pengajian remaja, taruna,
berolahraga dan kegiatan lainnya
Saran dan Kritik
Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya
harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.
Kritik
Kami menyadari dalam pembuatan artikel ini masih kurang baik oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritikan yang membangun dari para
pembaca
Daftar Pustaka
http://abam16.blogspot.com/2013/03/pergaulan-anak-remaja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar